Setiap vaksin pandemi yang aman dan efektif akan menjadi barang publik global, dan WHO mendesak akses yang cepat, adil dan setara ke vaksin semacam itu di seluruh dunia.
Presiden Putin menekankan bahwa vaksin tersebut telah melewati semua pemeriksaan yang diperlukan dan bahkan telah diberikan kepada salah satu putrinya sendiri.
Rusia melaporkan rekor tertinggi 21.798 infeksi COVID-19 baru pada Senin (9/11) ketika pihak berwenang menyerukan tindakan yang lebih ketat untuk menahan virus corona di wilayah tertentu.
Pengumuman hasil sementara Sputnik V datang beberapa hari setelah pengembang vaksin Barat Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa vaksin mereka manjur 90 persen cegah COVID-19.
Vaksin ini direncanakan akan tersedia untuk pasar internasional dengan harga kurang dari $10 atau setara Rp145 ribu per dosis, dan akan gratis untuk warga Rusia.
Perusahaan yang mengembangkan vaksin bersama Universitas Oxford itu akan melakukan uji coba tambahan setelah sejumlah pakar meragukan keampuhannya.
Erdogan tidak mengesampingkan bahwa otoritas Turki harus memperketat tindakan untuk memerangi infeksi jika situasi COVID-19 di negara itu memburuk.
Pemerintah Rusia mengklaim hasil uji coba sementara menunjukkan, vaksin Sputnik V memiliki tingkat efektivitas sebesar 92% dalam mencegah ancaman COVID-19.
Banyak dari perwakilan negara tersebut sempat mengajukan pertanyaan mengenai vaksin Rusia, harga dan produksinya di negara lain kepada perwakilan Federasi Rusia.
Kuznetsov menambahkan bahwa harga sekotak dengan lima set dua dosis ditetapkan pada 9.710 rubel (sekitar $ 131).